Innalillahi Waa Innaillaihi Rajiun
PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) berduka. Prof. Dr. dr. Suradi, Sp.P(K), MARS, FISR, telah meninggal dunia pada tanggal 6 Maret 2021, Pukul 8:35 di RSUD Moewardi Surakart.
Kami segenap sivitas akademika Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS / RS Dr. Moewardi Surakarta turut berbela sungkawa atas meninggalnya guru tercinta kami, Semoga beliau diberikan tempat yang paling indah di sisi Allah SWT bersama orang orang beriman, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan.. Aamiin Yaa Rabbalalamin
Prof. Suradi, sosoknya sederhana dan tidak “neko-neko” namun selalu menjunjung nilai disiplin. Di setiap acara PDPI hampir selalu beliau hadir. Pria yang lahir pada tanggal 21 Mei 1947 di Surakarta ini memang aktif dan masih energik. Karir pendidikannya, setelah lulus Dokter dari FK UNS pada tahun 1979, kemudian meneruskan Program Pendidikan Dokter Spesialis Paru di FK UNAIR lulus pada tahun 1989. Tidak lekas puas, selanjutnya beliau mengikuti program Doktor di FK UNAIR dan berhasil mencapai gelar Doktor pada tahun 2004. Puncak sukses karir di bidang pendidikan adalah dengan dikukuhkannya DR. Dr. Suradi, Sp.P(K) menjadi Guru Besar dalam Bidang Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS pada tahun 2007 dengan judul disertasi “Pengaruh rokok pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Tinjauan patogenesis, klinis dan Sosial”. Sedangkan di bidang manajemen, gelar MARS telah beliau raih pada tahun 1996 dari Universitas Indonesia.
Pekerjaan terakhir yang dilakoni oleh Prof. Dr. dr. Suradi, Sp.P(K), MARS, FISR adalah menjabat sebagai Ketua Program Doktoral (S3) FK UNS serta masih aktif sebagai Staf Pengajar di PPDS Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi. Bidang Profesi yang beliau tekuni dan aktif di dalamnya antara lain di Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sebagai Pengurus Pusat, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI), Yayasan Asma Indonesia (YAI) dan Perhimpunan Patobiologi Indonesia. Di bidang ilmiah, beliau telah mempublikasikan lebih dari 17 judul penelitian di berbagai media ilmiah di Indonesia, sedangkan publikasi dalam bentuk tulisan essai telah lebih dari 30 judul. Selain itu beliau juga sangat aktif sebagai narasumber / pembicara pada kegiatan-kegiatan ilmiah kedokteran.
Almarhum meninggalkan istri, Ny. Joharsih, 4 orang anak yakni Ahmad Kahar Ismail Novianto, Nuh Bachtiar Rifai, Sulthoni Emilla Anggraeni dan Rohman Faizal Natsir, serta 8 cucu.
(dari berbagai sumber)